Paragraf atau Alinea adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat yang disebut dengan kalimat topik atau kalimat utama, sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat topik disebut kalimat penjelas.
B. Syarat - Syarat Paragraf
1.
Kesatuan yaitu semua kalimat dalam paragraf itu
secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang
atau menyimpang dari pikiran utamanya.
Contoh paragraf berkalimat
sumbang
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Awan
hitam bergerak dengan cepat. Burung-burung berkicau riang.
Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.
2. Koherensi
yaitu kepaduan atau
kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf
tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda
hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
a. Penanda
Hubungan secara Eksplisit
- Pengulangan Kata
Contoh:
Semua isi alam ini
adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan
oleh Tuhan memanfaatkan
semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan
menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.
- Kata Ganti
Contoh:
Johan anak Bu
KArtika. Sekarang ia duduk
di kelas III SMP. Tiap pagi
teman-temannya selalu
menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.
- Kata-Kata Penghubung
Contoh:
Semalam suntuk Darto
menonton pertandingan sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia bangun
kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah.
b. Penanda
Hubungan secara Implisit
Contoh:
Matahari belum tinggi
benar, baru sepenggalan.
Sinarnya yang keemasan membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup
sepoi-sepoi basa menggerak-gerakkan
daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau riang. Tampak segalanya indah.
- Repetisi
Kepaduan paragraf dan kata kunci.
Contoh:
Di dalam hidupnya, manusia membutuhkan kasih sayang. Kasih sayang itu dibutuhkan untuk menjaga
harmoni hidup. Tanpa kasih sayang diantara sesama manusia, hidup manusia akan seperti binatang
belaka.
C. Unsur-Unsur Paragraf
Paragraf mengandung beberapa unsur. Unsur-unsur yang terdapat dalam paragraf berupa masalah, ide pokok, kalimat utama, kalimat penjelas, fakta, ataupun pendapat. Masalah merupakan hal atau sesuatu yang harus diselesaikan atau dicari jalan keluarnya.
Ide pokok
merupakan gagasan yang mendasari terbentuknya sebuah paragraf. Ide
pokok disebut juga gagasan utama atau gagasan pokok. Ide pokok terletak
di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf. Ide pokok
dalam suatu paragraf didukung oleh beberapa kalimat penjelas.
Paragraf yang memiliki ide pokok di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Paragraf yang memiliki ide pokok di akhir paragraf disebut paragraf induktif.
Paragraf yang memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf disebut
paragraf campuran. Paragraf yang memiliki ide pokok di seluruh paragraf
disebut juga paragraf narasi.
*Kalimat utama
merupakan kalimat yang berisi ide pokok. Kalimat utama dapat ditemukan
di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.
*Kalimat penjelas
merupakan kalimat yang mendukung atau memperjelas kalimat utama.
Kalimat penjelas harus menjabarkan atau memperjelas kalimat utama.
D. Tujuan Paragraf
Tujuan dari paragraf adalah :
a. Memudahkan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain.
b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.
E. Macam-Macam Paragraf
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf jenis ini berisi kalimat-kalimat yang mendeskripsikan,menggambarkan sesuatu.
Misalnya deskripsi kota Bandung pada pagi hari.
Contoh :
Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua yang lalu lalang. Kendaraan hanya kadang-kadang terdengarmenderu. Yang tampak dominan adalah para petugas kebersihan kota. Mereka sibuk membersihkan sampah. Mereka bekerja dengan riang. Kadang-kadang mereka bersenandung di sela-sela
pekerjaannya. Perlahan tapi pasti keramaian kendaraan di jalan bertambah sedikit demi sedikit. Bandung sedang menggeliat dari tidurnya.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha menjelaskan sesuatu atau memerikan sesuatu.Penjelasan atau pemerian seringkali bertolak dari satu definisi.
Contoh :
Kota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi dari sekian banyak propinsi di Indonesia, yaitu propinsi Jawa Barat. Sebagai ibu kota Propinsi Kota Bandung juga amat dikenal sebagai kota Asia Afrika, yaitu kota tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Selain itu, kota Bandung pun memiliki banyak julukan, di antaranya sebagai Paris van Java.
3. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha meyakinkan bahwa hal yang dikemukakan adalah
benar. Cara meyakinkan kebenaran itu biasanya dengan cara mengajukan sejumlah fakta.
Contoh :
Hampir semua orang yang pernah tinggal di kota Bandung menyatakan merasa betah tinggal di kota tersebut. Bahkan, umumnya mereka berusaha tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapa
mereka merasa betah. Kota ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat kriminalitasnya juga relatif kecil bila dibandingkan dengan kota setaranya, Surabaya dan Medan misalnya. Terdapat banyak lembaga
pendidikan tinggi negeri di dalamnya. Juga, kotanya tidak terlalu besar seperti Jakarta, sehingga dari satu sudut kota ke sudut kota lainnya tidak terlalu jauh. Itulah beberapa hal yang menyebabkan para
pendatang rela tinggal berdesakan di kota ini.
4. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan peristiwa demi peristiwa yang dialami
seorang tokoh.
Contoh :
Hari itu ia telusuri sudut demi sudut kota Bandung yang amat dicintainya seolah-olah tidak mau ada satu pun sudut yang terlewat. Setiap sudut yang disinggahinyamenyisakan kenangan amat
mendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan amat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan sekitarnya. Di sini pun ia amat hanyut dengan
kenangan bersama-sama sahabatnya, juga kekasihnya. Lalu, ia lanjutkan menyusuri wilayah alun-alun yang sekarang telah berubah total dari masa dua puluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam
kenangan masa lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginya, seluruhnya.
F. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
* Letak Kalimat Utamanya :
1. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.
2. Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf.
3. Paragraf deduktif-induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir
paragraf.
* Tujuan Dari Paragraf :
1. Paragraf Deskripsi
Tujuan :
Melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca
seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Contoh :
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan
kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar dekat
dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga
ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu
kamar.
2. Paragraf Narasi
Tujuan :
-Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
-Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
Contoh :
Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu
kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang
merupakan ciri khas KOta Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat.
Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih
sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat.
Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini
tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan
Rupiah.
3. Paragraf Eksposisi
Tujuannya :
Pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.
4. Paragraf Argumentasi
Tujuan :
Untuk menyakinkan para pembaca untuk membaca artikel tersebut.
Contoh :
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran
di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah
paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
5. Paragraf Persuasi
Tujuan :
Membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.
Contoh :
Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar