Tugas 3 bahasa indonesia 2
1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
fungsi
komunikasi bahasa dapat dikatakan sebagai fungsi dasar karena Bahasa
adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer)yang
bertujuan untuk merumuskan maksud kita. Berkomunikasi melalui lisan
(dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi,
dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol
bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh
berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta,
sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Secara
langsung bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima
atau dipahami.
Dan
dapat juga dikatakan sebagai fungsi utama karena bahasa adalah
penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.
Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa
tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam
kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya
berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan
dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan
Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia
lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”,
“Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk
penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat
komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
2. Sebutkan tiga contoh alat komunikasi sosial yang bukan bahasa, dan jelaskan fungsinya!
Alat
komunikasi dapat berupa bahasa dan tulisan. Dimana bahasa adalah alat
untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa
sekunder).
Contoh alat komunikasi yang bukan berupa bahasa artinya berupa tulisan, yaitu :
1. Spanduk , fungsinya : sebagai alat promosi
2. Surat , fungsinya : sebagai alat komunikasi tak langsung, atau tidak tatap muka dan sebagai alat bukti tertulis.
3. Rambu Lalu Lintas : sebagai peringatan,larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
3. Bahasa
Indonesia mempunyai empat jenis definisi, yaitu definisi nominal,
formal, operasional, dan luas. Jelaskan ke 4 jenis definisi tersebut dan
tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topik Teknologi Informasi
atau yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara
singkat dan jelas!
Teknologi Informasi Dalam Bahasa
Definisi Nominal :
Definisi ini terutama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu bahasa
(seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia), maupun di dalam kamus dwibahasa, seperti kamus (Bahasa Inggris-Indonesia), dan kamus etimologi. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanannya), dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya (etimologinya).
Misalnya kata “otak” didefinisikan dengan kata “benak”, “road” dengan
kata “jalan” dan “bhineka” dengan bentuk selesai dari akar kata “bhid” (S) + “ika”.
Definisi Formal : Definisi formal atau definisi logis merupakan
batasan ilmiah yang kerap kali digunakan di dalam karangan ilmiah. Di
dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya.
Dengan demikian, untuk dapat membuat definisi formal, kita harus
memiliki pengertian dan prinsip-prinsip klasifikasi kompleks (baca juga:
Gorys Keraf, Metoda Klasifikasi dalam Eksposisi dan Deskripsi).
Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas (bagian),
yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum, dan bagian
yang mendefinisikan disebut definiens. Menurut peraturan, tempat kedua
suku tersebut harus dapat dipertukarkan tanpa mengubah arti. Jika X = Y
merupakan definisi formal, maka harus dapat diubah menjadi Y = X; sama
saja dengan 4 + 5 = 9 dapat diubah menjadi 9 = 4 + 5.
Definisi Operasional : Definisi operasional menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang akan diukur dan bagaimana mengukurnya.
Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian
sehubungan dengan hal-hal yang tidak diamati atau diukur secara langsung
seperti hasil belajar, kemampuan menalar, dan inteligensi.
Misalnya,
anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi pertumbuhan
ikan. Dalam hal ini ada dua hal yang perlu dijelaskan, yaitu “mutu
makanan” dan “pertumbuhan ikan”.
Kalau
”mutu makanan” dijelaskan dengan “kualitas makanan” (definisi nominal)
atau “sifat-sifat pada makanan yang menentukan apakah makanan itu baik
atau tidak untuk pertumbuhan badan”, belum diperoleh gambaran yang jelas
tentang apa yang akan dilakukan mengenai makanan ikan itu. Akan tetapi,
kalau kata “mutu makanan” itu didefinisikan sebagai “kadar protein yang
terkandung di dalam makanan”, persoalannya menjadi lebih jelas. Anda
segera dapat menentukan barangkali bahwa anda akan membandingkan
pengaruh dua jenis makanan, yaitu makanan dengan kadar protein 60% dan
makanan dengan kadar protein 25%. Demikian juga kata “pertumbuhan ikan”,
jika didefinisikan sebagai ”perkembangan ikan”, apakah sudah jelas apa
yang hendak anda lakukan atau anda ukur? Belum, bukan? Tentunya berbeda
jika didefinisikan sebagai “rata-rata pertambahan berat ikan selama
diberi makanan”, bukan? Anda tahu apa yang akan anda lakukan. Sebelum
diberi makanan, kedua kelompok ikan (yang tentu saja umur dan jumlahnya
sama) ditimbang sehingga anda tahu berapa rata-rata beratnya. Kemudian
setelah diberi makanan selama waktu tertentu, ditimbang lagi untuk
melihat rata-rata pertambahan beratnya. Anda tahu bagaimana
menghitungnya, tentu!
Jadi
jelaslah, dari definisi operasional misalnya “rata-rata pertambahan
berat ikan“, Anda tahu bahwa yang diukur ialah rata-rata selisih antara
berat ikan sebelu diberi makanan dan sesudah diberi makanan. Anda juga
tahu bahwa untuk mengukurnya diperlukan timbangan.
Definisi Luas : Definisi ini merupakan uraian panjang
lebar; mungkin satu paragraf, satu bab, atau bahkan meliputi seluruh
karangan. Definisi ini kita perlukan jika kita berhadapan dengan suatu
konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek.
Konsep “ketahanan nasional” misalnya, tidak akan jelas jika hanya
didefinisikan sebagai “kemampuan dinamik suatu bangsa yang dapat
dihimpun menjadi kekuatan nasional untuk mengatasi tantangan, hambatan,
dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar”. Oleh karena
itu, konsep tersebut diberi definisi luas. Dari definisi itu kita dapat
mengetahui perkembangan konsep itu, unsur-unsurnya, pengembanganya di
dalam semua aspek kehidupan bangsa.
Contoh-contoh
1)Definisi Nominal
• Badut ialah pelawak.
• Kesenjangan ialah gap.
• Kemampuan fisik ialah kesanggupan badani.
• Bahasa berasal dari kata bhasa (S) yang diturunkan dari akar kata bhas.S
• Kelapa ialah yang di dalam bahasa latin disebut Cocos nucifera LINN.
2) Definisi Formal
• Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
• Kueskiorkor ialah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein pada anak-anak.
• SPG ialah lembaga pendidikan kejuruan yang mendidik calon guru SD.
• Bambu ialah sejenis rumput yang batangnya berkayu.
3) Definisi Operasional
• Kepadatan penduduk ialah jumlah rata-rata penduduk perkilometer persegi.
• Kecepatan kapal laut ialah rata-rata jumlah knot yang dapat ditempuh kapal laut dalam satu jam.
• Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik yang dapat dimuatkan dalam bak mobil.
• Hasil belajar mahasiswa ialah indeks prestasi yang dicapai pada akhir semester.
• Kecepatan membaca ialah rata-rata jumlah kata yang dapat dibaca dalam satu menit.
4. Bacalah surat kabar dan majalah. Cari dan temukan paragraf argumentasi yang deduktif dan induktif!
Paragraf
argumentasi ditulis dengan menggunakan penalaran induktif atau
deduktif. Dalam paragraf induktif, penulis memulainya dari uraian yang
mengerucut ke kalaimat inti/kesimpulan. Paragraf deduktif sebaliknya.
Paragraf ini dimulai dari kristal pembicaraan, pernyataan inti berupa
kalimat terletak pada posisi awal dalam paragraf. Kalimat-kalimat
selanjutnya merupakan uraian ide pokok yang sifatnya menerang jelaskan.
Berikut kalimat argumentasi bersifat Deduktif :
“
Sebuah pesawat jenis angkut jenis Dornier 328 milik militer Amerika
Serikat mendarat tanpa izin di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda
Aceh. Pesawat dengan nama Magma 01 itu diketahui sedang dalam sebuah
misi penerbangan dari Colombo menuju Singapura dan memasuki wilayah
udara Indonesia tanpa permisi, Senin 20 Mei lalu, pukul 14.30 WIB.”
Berikut kalimat argumentasi bersifat Induktif :
“
Menurut Dia, sulit dipercaya jika pilot Amerika melakukan penerbangan
tanpa tujuan jelas. Penerbangan pesawat itu bahkan tidak diketahui
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Atase Pers Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta, Troy Pederson, mengaku tidak mengetahui
tentang pendaratan peswat tersebut. “Tidak ada informasi maupun
komunikasi dengan pihak militer Amerika, “ kata Nuning.”
5. Cari dan temukan paragraf atau wacana campuran : deskripsi, narasi, argumentasi, baik yang deduktif maupun yang induktif !
Wacana Campuran
contoh Deduktif :
LETJEN MOELDOKO MENJADI KSAD
“Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono melantik Wakil Kepala Staff Angkatan Darat
(Wakasad) Letnan Jenderal (Letjen) Moeldoko menjadi Kepala Staff
Angkatan Darat (Kasad), Rabu lalu. Jendral Bintang tiga ini menggantikan
Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang pensiun pada Juni mendatang.
Letjen
Moeldoko adalah Lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan 1981 sehingga
berhak atas bintang Adhi Makayasa. Sebelum menjabat sebagai Wakasad,
pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957, itu pernah menjabat
sebagai Pangdam Tanjungpura dan Pangdam Siliwangi.
Moeldoko
menyisihkan kandidat lain yang disiapkan Mabes TNI, yaitu Letjen M.
Munir dan Letjen Gatot Nurmantyo. Jenderal yang besar di Kostrad ini
telah menjalani fit and proper test dan mendapat persetujuan dengan
Presiden.
Sejauh
ini, belum jelas apa yang akan dilakukan Pramono setelah pensiun, meski
timbul spekulasi bahwa ia akan menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat
atau sebagai kandidat Presiden RI. “
contoh Induktif :
PERTARUNGAN KETAT PILKADA BALI
“Perhitungan
cepat sejumlah lembaga survei terhadap hasil pemilu kepala daerah
(pilkada) Bali memenangkan pasangan nomor urut 1, Anak Agung Ngurah
Puspayoga – Dewa Nyoman Sukrawan, sebagai pemenang. Pasangan yang
diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menurut versi
quick count, menang tipis atas pesaingnya, pasangan I Made Mangku
Pastika – Sudikterta, yang diusung delapan partai politik, yaitu Golkar,
Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasionalis Bung Karno, Partai Karya
Peduli Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai
Amanat Nasional.
Hasil
quick count Saiful Mujani Research and Consulting menyebutkan,
Puspayoga unggul dengan perolehan suara 50,31%, menyisihkan incumbent I
Made Mangku Pastika yang mendapat suara 49,69%. namun komisi pemilihan
umum belum mengumumkan hasil rekapitulasi resminya.
Selisih
perolehan anatara dua kubu yang cukup tipis itu sempat membuat dua kubu
sanling mengklaim kemenangan dengan perhitungan masing-masing. Pada
Pilkada yang berlangsung Rabu pekan lalu itu, dilaporkan terjadi
kecurangan di sejumlah tempat pemungutan suara di tiga kabupaten, yakni
kabupaten Karangasem, Tabanan, Buleleng.
Wakil
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa
kecurangan itu merugikan pihaknya. “Bila bukti-bukti dan fakta itu sudah
memenuhi aturan hukum, kami segera melaporkan ke Panitia Pengawas
Pemilu,” katanya. Pilkada Bali yang berlangsung ketat ini hanya diikuti
dua pasangan kandidat.”
Sumber: http://austinagung.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar